Nanang sudiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tour of Duty (bagian ke 2)

Tour of Duty (bagian ke 2)

Setelah istiharat sejenak, kami berniat melanjutkan perjalanan ke lokasi sekolah masing-masing. Ketika aku berniat memakai mobil, PaK Koswara melarangnya. “Jangan pakai mobil, pakai motor aja,”. “ Kenapa Pak?” tanyaku. “ Jalan nya jelek, orang baru tidak akan bisa lewat, Pakai Motor aja”, katanya bersikukuh. “Baiklah kalau begitu”, aku menurut saja. Karena beliau lebih tahu, akau kan pendatang. “Dimana bisa nyewa ojeg disini pak”, tanyaku. “ Tenang aja, saya telpon ojegnya”. Benar saja tidak lama kemudian ada ojeg yang datang. Dua motor sekaligus. Satu motor akan mengantar sahabatku pak Asep ke SMPN 3 di Cimaragang, sedang satu motor akan mengantar ku ke SMPN 4 Naringgul, katanya di daerah gunungbatu. “Tolong antarkan bapak ini ke SMPN 4 di gunungbatu, tungguin nanti pulangnya antar lagi ke sini,” kata pak Koswara kepada tukang ojeg yang akan mengantarkan aku. “Siap pak”, akang ojeg menyahut sopan.

Kamipun berangkat, dari rumah Pak Koswara barengan. Kami berpisah di pertigaan Cisepat. Aku belok kiri sedangkan temanku lurus. Dari pertigaan Cisepat perjalanan biasa biasa saja. Jalan walaupun tidak bagus, tetapi masih bisa dilalui ojeg dengan cukup nyaman. Tetapi begitu habis jalan aspal, mulailah perjalanan sedikit terhambat. Tukang ojeg harus ektra hati hati untuk memilih jalan, karena jalanan yang banyak lubang dan sedikt licin. “Untung sekarang tidak hujan pak”, kata kang Harun, tukang ojeg ayang mengantarku. “Emang kenapa kalau hujan, licin ya?” tanyaku. “Bukan saja licin pak, tapi motor bisa terperangkap di dalam lumpur”, kata kang Harun. “ Ya Alloh “, ucapku dalam hati. Pantas saja tadi tidak boleh pakai mobil, pakai motor saja begini sulitnya untuk lewat. Sekitar satu jam perjalanan yang cukup melelahkan, kami sampai di pertigaan. “Kenapa Kang berhenti?” tanyaku. “Sebentar pak kita tanya dulu, saya lupa lagi jalannya , apakah ke kanan atau ke kiri” kata Kang Harun. Ternyata jalan yang harus ditempuh adalah arah yang ke kanan. Kalau arah yang ke kiri katanya ke daerah Desa Suka mulya. Dan tidak lama kemudian sampailah aku ke lokasi SMPN 4 Naringgul. Aku disambut oleh Kepala Sekolah lama Pak Budi Harjono, dan langsung diperkenalkan kepada dewan guru yang ada pada saat itu. Hari itu juga dilangsungkan acara serah terima. Rupanya Pak Budi sudah tak sabar ingin segera pergi, kelihatan ceria sekali wajahnya ketika tahu ada yang menggantikannya.

Setelah selesai serah serima jabatan secara dadakan, aku ngobrol dengan para PKS (Pembantu Kepala Sekolah) untuk mengetahui kondisi sekolah. SMPN 4 Naringgul beralamat di Jalan Paniisan no. 81 Gunung Batu Desa Cinerang. Ketika kutanyakan dimana no. 82 nya, guru-guru hanya tersenyum . Waktu itu jumlah siswa sekitar 180 orang, dalam enam rombongan belajar. Hanya 2 orang guru PNS, tiga orang dengan ku, Yang lainnya honorer. Kemudian aku keliling sekolah. Jumlah ruangan cukup untuk berlangsungnya KBM. Tetapi ada beberapa ruangan yang rusak ringan dan ada beberapa ruangan yang rusak berat. Ini yang akan menjadi prioritas utama program yang akan aku laksanakan. Perbaikan sarana dan prasarana, dengan mengajukan proposal kepada pemerintah.

Setelah kurasa cukup, aku pamitan dan akan kembali dua atau tiga hari ke depan. Aku harus mempersiapkan perbekalan, tidak mungkin rasanya aku pulang pergi. Aku harus menginap. Karena jauhnya lokasi sekolah dari rumahku. Perjalanan pulang dari sekolah terasa lebih cepat dibandingkan dengan waktu berangkat. Mungkin karena sudah hafal jalan, atau karena jalan menurun. SMPN 4 Naringgul memang berada di atas ketinggian. Sehingga ketika hampir dekat ke jalan raya , kulihat laut di kejauhan. Jalan raya Cidaun-Sindang barang berada di pinggir pantai. Dan pemandangan sangat indah dilihat dari atas . Pemandangan laut ini akan menemaniku beberapa tahun ke depan.

Sesampainya di rumah pak Koswara, tadinya aku mau langsung pamitan untuk pulang ke Bandung. Tetapi ditahan oleh tuan rumah, dan diharuskan menginap. Alhamdulillah kami bisa istirahat dulu melepas lelah setelah perjalanan yang luar biasa tadi.

Bersambung…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Perjuangan...pak.

03 Apr
Balas

Betul bu, pelatihan mental.

03 Apr

Bisa merasakan bagaimana sulitnya tugas para pendidik di Seltatan Cianjur. InsyaAlloh menjadi ladang ibadah. Semangat untuk para pendidik yang mengabdi di daerah seperti itu !

03 Apr
Balas

Kalau orang pernah mengalaminya, ia tidak akan meremehkan perjuangan di kidul.

03 Apr



search

New Post